Materi TIK kelas 9

| Sabtu, 01 Februari 2014

Sejarah Internet

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Internet merupakan jaringan komputer yang dibentuk oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat pada tahun 1969, melalui proyek ARPA yang disebut ARPANET (Advanced Research Project Agency Network), di mana mereka mendemonstrasikan bagaimana dengan hardware dan software komputer yang berbasis UNIX, kita bisa melakukan komunikasi dalam jarak yang tidak terhingga melalui saluran telepon. Proyek ARPANET merancang bentuk jaringan, kehandalan, seberapa besar informasi dapat dipindahkan, dan akhirnya semua standar yang mereka tentukan menjadi cikal bakal pembangunan protokol baru yang sekarang dikenal sebagai TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol).
Tujuan awal dibangunnya proyek itu adalah untuk keperluan militer. Pada saat itu Departemen Pertahanan Amerika Serikat (US Department of Defense) membuat sistem jaringan komputer yang tersebar dengan menghubungkan komputer di daerah-daerah vital untuk mengatasi masalah bila terjadi serangan nuklir dan untuk menghindari terjadinya informasi terpusat, yang apabila terjadi perang dapat mudah dihancurkan.
Pada mulanya ARPANET hanya menghubungkan 4 situs saja yaitu Stanford Research Institute, University of California, Santa Barbara, University of Utah, di mana mereka membentuk satu jaringan terpadu pada tahun 1969, dan secara umum ARPANET diperkenalkan pada bulan Oktober 1972. Tidak lama kemudian proyek ini berkembang pesat di seluruh daerah, dan semua universitas di negara tersebut ingin bergabung, sehingga membuat ARPANET kesulitan untuk mengaturnya.
Oleh sebab itu ARPANET dipecah manjadi dua, yaitu "MILNET" untuk keperluan militer dan "ARPANET" baru yang lebih kecil untuk keperluan non-militer seperti, universitas-universitas. Gabungan kedua jaringan akhirnya dikenal dengan nama DARPA Internet, yang kemudian disederhanakan menjadi Internet.

Daftar kejadian penting

Tahun Kejadian
1957 Uni Soviet (sekarang Rusia) meluncurkan wahana luar angkasa, Sputnik.
1958 Sebagai buntut dari "kekalahan" Amerika Serikat dalam meluncurkan wahana luar angkasa, dibentuklah sebuah badan di dalam Departemen Pertahanan Amerika Serikat, Advanced Research Projects Agency (ARPA), yang bertujuan agar Amerika Serikat mampu meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi negara tersebut. Salah satu sasarannya adalah teknologi komputer.
1962 J.C.R. Licklider menulis sebuah tulisan mengenai sebuah visi di mana komputer-komputer dapat saling dihubungkan antara satu dengan lainnya secara global agar setiap komputer tersebut mampu menawarkan akses terhadap program dan juga data. Pada tahun ini juga RAND Corporation memulai riset terhadap ide ini (jaringan komputer terdistribusi), yang ditujukan untuk tujuan militer.
Awal 1960-an Teori mengenai packet-switching dapat diimplementasikan dalam dunia nyata.
Pertengahan 1960-an ARPA mengembangkan ARPANET untuk mempromosikan "Cooperative Networking of Time-sharing Computers", dengan hanya empat buah host komputer yang dapat dihubungkan hingga tahun 1969, yakni Stanford Research Institute, University of California, Los Angeles, University of California, Santa Barbara, dan University of Utah.
1965 Istilah "Hypertext" dikeluarkan oleh Ted Nelson.
1968 Jaringan Tymnet dibuat.
1971 Anggota jaringan ARPANET bertambah menjadi 23 buah node komputer, yang terdiri atas komputer-komputer untuk riset milik pemerintah Amerika Serikat dan universitas.
1972 Sebuah kelompok kerja yang disebut dengan International Network Working Group (INWG) dibuat untuk meningkatkan teknologi jaringan komputer dan juga membuat standar-standar untuk jaringan komputer, termasuk di antaranya adalah Internet. Pembicara pertama dari organisasi ini adalah Vint Cerf, yang kemudian disebut sebagai "Bapak Internet"
1972-1974 Beberapa layanan basis data komersial seperti Dialog, SDC Orbit, Lexis, The New York Times DataBank, dan lainnya, mendaftarkan dirinya ke ARPANET melalui jaringan dial-up.
1973 ARPANET ke luar Amerika Serikat: pada tahun ini, anggota ARPANET bertambah lagi dengan masuknya beberapa universitas di luar Amerika Serikat yakni University College of London dari Inggris dan Royal Radar Establishment di Norwegia.
1974 Vint Cerf dan Bob Kahn mempublikasikan spesifikasi detail protokol Transmission Control Protocol (TCP) dalam artikel "A Protocol for Packet Network Interconnection".
1974 Bolt, Beranet & Newman (BBN), pontraktor untuk ARPANET, membuka sebuah versi komersial dari ARPANET yang mereka sebut sebagai Telenet, yang merupakan layanan paket data publik pertama.
1977 Sudah ada 111 buah komputer yang telah terhubung ke ARPANET.
1978 Protokol TCP dipecah menjadi dua bagian, yakni Transmission Control Protocol dan Internet Protocol (TCP/IP)
1979 Grup diskusi Usenet pertama dibuat oleh Tom Truscott, Jim Ellis dan Steve Bellovin, alumni dari Duke University dan University of North Carolina Amerika Serikat. Setelah itu, penggunaan Usenet pun meningkat secara drastis.
Pada tahun ini pula, emoticon diusulkan oleh Kevin McKenzie.
Awal 1980-an Komputer pribadi (PC) mewabah, dan menjadi bagian dari banyak hidup manusia.
Tahun ini tercatat ARPANET telah memiliki anggota hingga 213 host yang terhubung.
Layanan BITNET (Because It's Time Network) dimulai, dengan menyediakan layanan e-mail, mailing list, dan juga File Transfer Protocol (FTP).
CSNET (Computer Science Network) pun dibangun pada tahun ini oleh para ilmuwan dan pakar pada bidang ilmu komputer dari Purdue University, University of Washington, RAND Corporation, dan BBN, dengan dukungan dari National Science Foundation (NSF). Jaringan ini menyediakan layanan e-mail dan beberapa layanan lainnya kepada para ilmuwan tersebut tanpa harus mengakses ARPANET.
1982 Istilah "Internet" pertama kali digunakan, dan TCP/IP diadopsi sebagai protokol universal untuk jaringan tersebut.
Name server mulai dikembangkan, sehingga mengizinkan para pengguna agar dapat terhubung kepada sebuah host tanpa harus mengetahui jalur pasti menuju host tersebut.
Tahun ini tercatat ada lebih dari 1000 buah host yang tergabung ke Internet.
1986 Diperkenalkan sistem nama domain, yang sekarang dikenal dengan DNS (Domain Name System) yang berfungsi untuk menyeragamkan sistem pemberian nama alamat di jaringan komputer.

Kejadian penting lainnya

Tahun 1971, Ray Tomlinson berhasil menyempurnakan program e-mail yang ia ciptakan setahun yang lalu untuk ARPANET. Program e-mail ini begitu mudah sehingga langsung menjadi populer. Pada tahun yang sama, ikon "@" juga diperkenalkan sebagai lambang penting yang menunjukkan “at” atau “pada”. Tahun 1973, jaringan komputer ARPANET mulai dikembangkan ke luar Amerika Serikat.
Komputer University College di London merupakan komputer pertama yang ada di luar Amerika yang menjadi anggota jaringan Arpanet. Pada tahun yang sama, dua orang ahli komputer yakni Vinton Cerf dan Bob Kahn mempresentasikan sebuah gagasan yang lebih besar, yang menjadi cikal bakal pemikiran internet. Ide ini dipresentasikan untuk pertama kalinya di Universitas Sussex.
Hari bersejarah berikutnya adalah tanggal 26 Maret 1976, ketika Ratu Inggris berhasil mengirimkan e-mail dari Royal Signals and Radar Establishment di Malvern. Setahun kemudian, sudah lebih dari 100 komputer yang bergabung di ARPANET membentuk sebuah jaringan atau network. Pada 1979, Tom Truscott, Jim Ellis dan Steve Bellovin, menciptakan newsgroups pertama yang diberi nama USENET. Tahun 1981 France Telecom menciptakan gebrakan dengan meluncurkan telpon televisi pertama, dimana orang bisa saling menelpon sambil berhubungan dengan video link.
Karena komputer yang membentuk jaringan semakin hari semakin banyak, maka dibutuhkan sebuah protokol resmi yang diakui oleh semua jaringan. Pada tahun 1982 dibentuk Transmission Control Protocol atau TCP dan Internet Protokol atau IP yang kita kenal semua. Sementara itu di Eropa muncul jaringan komputer tandingan yang dikenal dengan Eunet, yang menyediakan jasa jaringan komputer di negara-negara Belanda, Inggris, Denmark dan Swedia. Jaringan Eunet menyediakan jasa e-mail dan newsgroup USENET.
Untuk menyeragamkan alamat di jaringan komputer yang ada, maka pada tahun 1984 diperkenalkan sistem nama domain, yang kini kita kenal dengan DNS atau Domain Name System. Komputer yang tersambung dengan jaringan yang ada sudah melebihi 1000 komputer lebih. Pada 1987 jumlah komputer yang tersambung ke jaringan melonjak 10 kali lipat manjadi 10.000 lebih.
Tahun 1988, Jarko Oikarinen dari Finland menemukan dan sekaligus memperkenalkan IRC atau Internet Relay Chat. Setahun kemudian, jumlah komputer yang saling berhubungan kembali melonjak 10 kali lipat dalam setahun. Tak kurang dari 100.000 komputer kini membentuk sebuah jaringan. Tahun 1990 adalah tahun yang paling bersejarah, ketika Tim Berners Lee menemukan program editor dan browser yang bisa menjelajah antara satu komputer dengan komputer yang lainnya, yang membentuk jaringan itu. Program inilah yang disebut www, atau World Wide Web.
Tahun 1992, komputer yang saling tersambung membentuk jaringan sudah melampaui sejuta komputer, dan pada tahun yang sama muncul istilah surfing the internet. Tahun 1994, situs internet telah tumbuh menjadi 3000 alamat halaman, dan untuk pertama kalinya virtual-shopping atau e-retail muncul di internet. Dunia langsung berubah. Pada tahun yang sama Yahoo! didirikan, yang juga sekaligus kelahiran Netscape Navigator.
sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_Internet

Pengertian WWW

Pengertian WWW
Pengertian WWW

WWW
(World Wide Web) adalah suatu ruang informasi yang dipakai oleh pengenal global yang disebut Pengidentifikasi Sumber Seragam untuk mengenal pasti sumber daya berguna. WWW sering dianggap sama dengan Internet secara keseluruhan, walaupun sebenarnya ia hanyalah bagian daripada Internet.

Sejarah WWW

WWW adalah suatu program yang ditemukan oleh Tim Berners-Lee pada tahun 1991. Awalnya Berners-Lee hanya ingin menemukan cara untuk menyusun arsip-arsip risetnya. Untuk itu, beliau mengembangkan suatu sistem untuk keperluan pribadi. Sistem itu adalah program peranti lunak yang diberi nama Enquire. Dengan program itu, Berners-Lee berhasil menciptakan jaringan yang menautkan berbagai arsip sehingga memudahkan pencarian informasi yang dibutuhkan. Inilah yang kelak menjadi dasar dari sebuah perkembangan pesat yang dikenal sebagai WWW.
WWW dikembangkan pertama kali di Pusat Penelitian Fisika Partikel Eropa (CERN), Jenewa, Swiss. Pada tahun 1989 Berners-lee membuat pengajuan untuk proyek pembuatan hiperteks global, kemudian pada bulan Oktober 1990, 'World Wide Web' sudah dapat dijalankan dalam lingkungan CERN. Pada musim panas tahun 1991, WWW secara resmi digunakan secara luas pada jaringan Internet.

Nah, berhubung artikel paling hot saya di copas dan dicopas lagi oleh seseorang yang tak diketahui namun herannya sekarang dia page 1 di goole. Saya akan share kembali pengertian WWW Dan Sejarah WWW yang mungkin bermanfaat untuk kamu yang sedang mencari pengertian WWW.
sumber: http://firmanardyansyah.blogspot.com/2013/07/pengertian-www.html

Topologi cincin

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Gambar menunjukkan diagram jaringan cincin
Topologi cincin adalah topologi jaringan berbentuk rangkaian titik yang masing-masing terhubung ke dua titik lainnya, sedemikian sehingga membentuk jalur melingkar membentuk cincin.
Pada Topologi cincin, masing-masing titik/node berfungsi sebagai repeater yang akan memperkuat sinyal disepanjang sirkulasinya, artinya masing-masing perangkat saling bekerjasama untuk menerima sinyal dari perangkat sebelumnya kemudian meneruskannya pada perangkat sesudahnya, proses menerima dan meneruskan sinyal data ini dibantu oleh TOKEN.
TOKEN berisi informasi bersamaan dengan data yang berasal dari komputer sumber, token kemudian akan melewati titik/node dan akan memeriksa apakah informasi data tersebut digunakan oleh titik/node yang bersangkutan, jika ya maka token akan memberikan data yang diminta oleh node untuk kemudian kembali berjalan ke titik/node berikutnya dalam jaringan. Jika tidak maka token akan melewati titik/node sambil membawa data menuju ke titik/node berikutnya. proses ini akan terus berlangsung hingga sinyal data mencapi tujuannya.
Dengan cara kerja seperti ini maka kekuatan sinyal dalam aliran data dapat terjaga. Kemampuan sinyal data dalam melakukan perjalanan disepanjang lingkaran adalah hal yang sangat vital dalam Topologi cincin.
Pada topologi cincin, komunikasi data dapat terganggu jika satu titik mengalami gangguan. Jaringan FDDI mengantisipasi kelemahan ini dengan mengirim data searah jarum jam dan berlawanan dengan arah jarum jam secara bersamaan. Topologi ring digunakan dalam jaringuhkan saat komputer yang terhubung ke jaringan dalam jumlah yang banyak.

Kelebihan

  • Mudah untuk dirancang dan diimplementasikan
  • Memiliki performa yang lebih baik daripada topologi bus, bahkan untuk aliran data yang berat sekalipun.
  • Mudah untuk melakukan konfigurasi ulang dan instalasi perangkat baru.
  • Mudah untuk melakukan pelacakan dan pengisolasian kesalahan dalam jaringan karena menggunakan konfigurasi point to point
  • Hemat kabel
  • Tidak akan terjadi tabrakan pengiriman data (collision), karena pada satu waktu hanya satu node yang dapat mengirimkan data

Kekurangan

  • Peka kesalahan, sehingga jika terdapat gangguan di suatu node mengakibatkan terganggunya seluruh jaringan. Namun hal ini dapat diantisipasi dengan menggunakan cincin ganda (dual ring).
  • Pengembangan jaringan lebih kaku, karena memindahkan, menambah dan mengubah perangkat jaringan dan mempengaruhi keseluruhan jaringan.
  • Kinerja komunikasi dalam jaringan sangat tergantung pada jumlah titik/node yang terdapat pada jaringan.
  • Lebih sulit untuk dikonfigurasi daripada Topologi bintang
  • Dapat terjadi collision (dua paket data tercampur)
  • Diperlukan penanganan dan pengelolaan khusus bandles
  • sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Topologi_cincin
  • Jaringan wilayah metropolitan

    Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
    Jaringan wilayah metropolitan atau Metropolitan area network atau disingkat dengan MAN adalah suatu jaringan dalam suatu kota dengan transfer data berkecepatan tinggi, yang menghubungkan berbagai lokasi seperti kampus, perkantoran, pemerintahan, dan sebagainya. Jaringan MAN adalah gabungan dari beberapa LAN. Jangkauan dari MAN ini antar 10 hingga 50 km, MAN ini merupakan jaringan yang tepat untuk membangun jaringan antar kantor-kantor dalam satu kota antara pabrik/instansi dan kantor pusat yang berada dalam jangkauannya.

    Implementasi

    Beberapa teknologi yang digunakan untuk tujuan ini adalah Asynchronous Transfer Mode (ATM), FDDI, dan SMDS. Teknologi ini sekarang dalam proses digantikan oleh Ethernet berbasis koneksi (misalnya, Metro Ethernet) di kebanyakan daerah. MAN menghubungkan antara jaringan area lokal yang telah dibangun tanpa kabel baik menggunakan microwave, radio, atau laser link infra-merah. Sebagian besar perusahaan menyewa atau meminjam sirkuit dari operator umum karena peletakan kabel panjang secara membentang berbiaya mahal.
    sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Jaringan_wilayah_metropolitan

    Jaringan wilayah lokal

    Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
    Jaringan wilayah lokal (bahasa Inggris: local area network biasa disingkat LAN) adalah jaringan komputer yang jaringannya hanya mencakup wilayah kecil; seperti jaringan komputer kampus, gedung, kantor, dalam rumah, sekolah atau yang lebih kecil. Saat ini, kebanyakan LAN berbasis pada teknologi IEEE 802.3 Ethernet menggunakan perangkat switch, yang mempunyai kecepatan transfer data 10, 100, atau 1000 Mbit/s. Selain teknologi Ethernet, saat ini teknologi 802.11b (atau biasa disebut Wi-fi) juga sering digunakan untuk membentuk LAN. Tempat-tempat yang menyediakan koneksi LAN dengan teknologi Wi-fi biasa disebut hotspot.
    Pada sebuah LAN, setiap node atau komputer mempunyai daya komputasi sendiri, berbeda dengan konsep dump terminal. Setiap komputer juga dapat mengakses sumber daya yang ada di LAN sesuai dengan hak akses yang telah diatur. Sumber daya tersebut dapat berupa data atau perangkat seperti printer. Pada LAN, seorang pengguna juga dapat berkomunikasi dengan pengguna yang lain dengan menggunakan aplikasi yang sesuai.
    Berbeda dengan Jaringan Area Luas atau Wide Area Network (WAN), maka LAN mempunyai karakteristik sebagai berikut :
  • Mempunyai pesat data yang lebih tinggi
  • Meliputi wilayah geografi yang lebih sempit
  • Tidak membutuhkan jalur telekomunikasi yang disewa dari operator telekomunikasi
Biasanya salah satu komputer di antara jaringan komputer itu akan digunakan menjadi server yang mengatur semua sistem di dalam jaringan tersebut.

Sejarah

Diagram konsep sebuah jaringan wilayah lokal menggunakan Ethernet 10BASE5
Peningkatan permintaan dan penggunaan komputer di universitas dan laboratorium riset pada akhir tahun 1960an membutuhkan tersedianya interkoneksi kecepatan tinggi antar sistem komputer. Sebuah laporan dari Lawrence Radiation Laboratory pada tahun 1970 menjelaskan pertumbuhan jaringan Octopus mereka memberikan indikasi situasi yang bagus.
Cambridge Ring dibangun di Universitas Cambridge pada tahun 1974 namun tidak sukses sampai ke tahap produk komersial.
Ethernet dibangun di Xerox PARC tahun 1973 - 1975 dan dipatenkan di Amerika (U.S. Patent 4.063.220). Pada tahun berikutnya setelah sistem selesai dibangun di PARC, Metcalfe dan Boggs mengumumkan makalah "Ethernet: Distributed Packet-Switching For Local Computer Networks."
ARCNET dibangun oleh perusahaan Datapoint pada tahun 1976 dan diumumkan tahun 1977. Itu adalah instalasi komersial pertama dibuka pada bulan Desember 1977 di Chase Manhattan Bank New York.

Perkembangan Standar

Pengembangan dan penyebaran komputer pribadi menggunakan sistem operasi CP/M di akhir 1970an, kemudian sistem dasar DOS mulai tahun 1981, menunjukan banyak situs yang tumbuh dari puluhan sampai ratusan komputer. Itu menjadi tonggak awal perkembangan jaringan umum untuk berbagi media penyimpan dan pencetak, dimana keduanya berharga sangat mahal pada waktu itu. Semangat untuk mengembangkan konsep dalam beberapa tahun kedepan dimulai sekitar tahun 1983, pakar industri komputer secara teratur menyatakan tahun yang akan datang sebagai "Tahun Jaringan Wilayah Lokal"
Dalam prakteknya, konsep ini terganggu oleh penyebaran lapisan fisik dan penerapan protokol jaringan yang tidak bersesuaian dan terlalu banyak cara berbagi sumber daya. Secara khusus, setiap penjaja membuat sendiri jenis kartu jaringan, pengkabelan, protokol dan sistem operasi jaringan. Sebuah solusi muncul bersamaan hadirnya Novell NetWare yang memberikan dukungan untuk puluhan jenis kartu atau kabel yang bersaing dan lebih banyak sistem operasi mutakhir dibanding kebanyakan pesaingnya. Netware mendominasi bisnis jaringan wilayah lokal komputer pribadi dari awal perkenalannya pada tahun 1983 sampai pertengahan 1990an ketika Microsoft memperkenalkan Windows NT Advanched Server dan Windows for Workgroups.
Dari pesaing NetWare, hanya Banyan Vines yang memiliki kemampuan teknik sebanding, namun Banyan tidak pernah memperkuat dasar keamanan. Microsoft dan 3Com bekerja sama membuat sistem operasi jaringan sederhana yang dibuat berdasarkan 3+Share milik 3Com, LAN Manager Microsoft dan LAN Server IBM tapi ada yang sukses secara khusus.
Selama periode yang sama, Workstation UNIX buatan Sun Microsystems, Hewlett-Packard, Silicon Graphics, Intergraph, NeXT dan Apollo Computer menggunakan jaringan berbasis TCP/IP. Meskipun pangsa pasarnya sekarang sudah banyak berkurang, teknologi yang dibangun disini melanjutkan pengaruhnya di Internet juga jaringan Linux dan Apple Mac OS X. Protokol TCP/IP kini hampir sepenuhnya menggantikan IPX, AppleTalk, NetBIOS Frames Protocol dan protokol lain yang digunakan pada jaringan wilayah lokal komputer pribadi generasi awal.

Pengkabelan

Pengkabelan jaringan wilayah lokal generasi awal berbasis pada berbagai variasi kabel koaksial. Kabel terpilin berpelindung digunakan pada penerapan jaringan lokal Token Ring IBM. Tahun 1984, StarLAN memamerkan potensi yang lebih sederhana dari kabel terpilin tanpa pelindung menggunakan kabel kategori 3 (Cat3) yang sama dengan kabel yang dipergunakan untuk sistem telepon. Sistem ini sukses memimpin pengembangan 10Base-T dan kabel tersusun masih menjadi dasar banyak jaringan lokal komersial saat ini. Sebagai tambahan, kabel serat optis semakin banyak dipergunakan dalam aplikasi komersial.
Ketika kabel tidak selalu memungkinkan, jaringan tanpa kabel Wi-Fi sekarang sangat umum dipergunakan di perumahan dan tempat lain untuk kepentingan perangkat bergerak ringan.
sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Jaringan_wilayah_lokal

  • Modem

    Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
    Modem berasal dari singkatan Modulator Demodulator. Modulator merupakan bagian yang mengubah sinyal informasi ke dalam sinyal pembawa (carrier) dan siap untuk dikirimkan, sedangkan Demodulator adalah bagian yang memisahkan sinyal informasi (yang berisi data atau pesan) dari sinyal pembawa yang diterima sehingga informasi tersebut dapat diterima dengan baik. Modem merupakan penggabungan kedua-duanya, artinya modem adalah alat komunikasi dua arah. Setiap perangkat komunikasi jarak jauh dua-arah umumnya menggunakan bagian yang disebut "modem", seperti VSAT, Microwave Radio, dan lain sebagainya, namun umumnya istilah modem lebih dikenal sebagai Perangkat keras yang sering digunakan untuk komunikasi pada komputer.
    Data dari komputer yang berbentuk sinyal digital diberikan kepada modem untuk diubah menjadi sinyal analog, ketika modem menerima data dari luar berupa sinyal analog, modem mengubahnya kembali ke sinyal digital supaya dapat diproses lebih lanjut oleh komputer. Sinyal analog tersebut dapat dikirimkan melalui beberapa media telekomunikasi seperti telepon dan radio.
    Setibanya di modem tujuan, sinyal analog tersebut diubah menjadi sinyal digital kembali dan dikirimkan kepada komputer. Terdapat dua jenis modem secara fisiknya, yaitu modem eksternal dan modem internal.

    Jenis-jenis modem

  • Modem ISDN
  • Modem GSM
  • Modem analog yaitu modem yang membuat sinyal analog menjadi sinyal digital
  • Modem ADSL
    • Modem teknologi ADSL (Asymetric Digital Subscribe Line) yang memungkinkan berselancar internet dan menggunakan telepon analog secara berbarengan. Caranya sangat mudah, untuk ADSL diberikan sebuah alat yang disebut sebagai Splitter atau pembagi line. Posisi Splitter ditempatkan di depan ketika line telepon masuk. Artinya, tidak disarankan untuk mencabangkan line modem untuk ADSL dengan suara secara langsung. Alat Splitter berguna untuk menghilangkan gangguan ketika menggunakan ADSL modem. Dengan Splitter keduanya dapat berjalan bersamaan, sehingga pengguna dapat menjawab dan menelpon seseorang dengan telepon biasa. Di sisi lain, pengguna tetap dapat terkoneksi dengan internet melalui ADSL modem.
  • Modem kabel yaitu modem yang menerima data langsung dari penyedia layanan lewat TV Kabel
  • Modem CDMA
    • Modem CDMA yaitu modem yang menggunakan frekuensi CDMA 800 MHz atau CDMA 1x. Dan yang terbaru menggunakan frekuensi EVDO Rev-A (setara dengan 3G) dan teknologi CDMA terbaru adalah EVDO Rev-B.
    • sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Hub
    • Wi-Fi

      Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
      Logo Wi-Fi
      Wi-Fi (play /ˈwaɪfaɪ/, juga ditulis Wifi atau WiFi) adalah sebuah teknologi terkenal yang memanfaatkan peralatan elektronik untuk bertukar data secara nirkabel (menggunakan gelombang radio) melalui sebuah jaringan komputer, termasuk koneksi Internet berkecepatan tinggi. Wi-Fi Alliance mendefinisikan Wi-Fi sebagai "produk jaringan wilayah lokal nirkabel (WLAN) apapun yang didasarkan pada standar Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE) 802.11".[1] Meski begitu, karena kebanyakan WLAN zaman sekarang didasarkan pada standar tersebut, istilah "Wi-Fi" dipakai dalam bahasa Inggris umum sebagai sinonim "WLAN".
      Sebuah alat yang dapat memakai Wi-Fi (seperti komputer pribadi, konsol permainan video, telepon pintar, tablet, atau pemutar audio digital) dapat terhubung dengan sumber jaringan seperti Internet melalui sebuah titik akses jaringan nirkabel. Titik akses (atau hotspot) seperti itu mempunyai jangkauan sekitar 20 meter (65 kaki) di dalam ruangan dan lebih luas lagi di luar ruangan. Cakupan hotspot dapat mencakup wilayah seluas kamar dengan dinding yang memblokir gelombang radio atau beberapa mil persegi — ini bisa dilakukan dengan memakai beberapa titik akses yang saling tumpang tindih.
      "Wi-Fi" adalah merek dagang Wi-Fi Alliance dan nama merek untuk produk-produk yang memakai keluarga standar IEEE 802.11. Hanya produk-produk Wi-Fi yang menyelesaikan uji coba sertifikasi interoperabilitas Wi-Fi Alliance yang boleh memakai nama dan merek dagang "Wi-Fi CERTIFIED".
      Wi-Fi mempunyai sejarah keamanan yang berubah-ubah. Sistem enkripsi pertamanya, WEP, terbukti mudah ditembus. Protokol berkualitas lebih tinggi lagi, WPA dan WPA2, kemudian ditambahkan. Tetapi, sebuah fitur opsional yang ditambahkan tahun 2007 bernama Wi-Fi Protected Setup (WPS), memiliki celah yang memungkinkan penyerang mendapatkan kata sandi WPA atau WPA2 router dari jarak jauh dalam beberapa jam saja.[2] Sejumlah perusahaan menyarankan untuk mematikan fitur WPS. Wi-Fi Alliance sejak itu memperbarui rencana pengujian dan program sertifikasinya untuk menjamin semua peralatan yang baru disertifikasi kebal dari serangan AP PIN yang keras.

      Sejarah

      Sejarah teknologi 802.11 berawal pada putusan Komisi Komunikasi Federal AS tahun 1985 yang merilis pita GSM untuk pemakaian tanpa lisensi.[3] Pada tahun 1991, NCR Corporation bersama AT&T menemukan pendahulu 802.11 yang ditujukan untuk sistem kasir. Produk-produk nirkabel pertama berada di bawah nama WaveLAN.
      Vic Hayes dijuluki "Bapak Wi-Fi". Ia terlibat dalam perancangan standar pertama IEEE.[4][5]
      Sejumlah besar paten oleh banyak perusahaan memakai standar 802.11.[6] Pada tahun 1992 dan 1996, organisasi Australia CSIRO mendapatkan paten untuk sebuah metode yang kelak dipakai di Wi-Fi untuk menghapus gangguan sinyal.[7] Pada bulan April 2009, 14 perusahaan teknologi setuju membayar $250 juta kepada CSIRO karena melanggar paten-paten mereka.[8] Ini mendorong Wi-Fi disebut-sebut sebagai temuan Australia,[9] meski hal ini telah menjadi topik sejumlah kontroversi.[10][11] CSIRO memenangkan gugatan senilai $220 juta atas pelanggaran paten Wi-Fi tahun 2012 yang meminta firma-firma global di Amerika Serikat membayar hak lisensi kepada CSIRO senilai $1 miliar.[8][12][13]
      Tahun 1999, Wi-Fi Alliance dibentuk sebagai sebuah asosiasi dagang untuk memegang merek dagang Wi-Fi yang digunakan oleh banyak produk.[14]

      Nama

      Istilah Wi-Fi, pertama dipakai secara komersial pada bulan Agustus 1999,[15] dicetuskan oleh sebuah firma konsultasi merek bernama Interbrand Corporation. Wi-Fi Alliance mempekerjakan Interbrand untuk menentukan nama yang "lebih mudah diucapkan daripada 'IEEE 802.11b Direct Sequence'".[16][17][18] Belanger juga mengatakan bahwa Interbrand menciptakan Wi-Fi sebagai plesetan dari Hi-Fi (high fidelity); mereka juga merancang logo Wi-Fi.
      Wi-Fi Alliance awalnya memakai slogan periklanan untuk Wi-Fi, "The Standard for Wireless Fidelity",[16] tetapi kemudian menghapusnya dari pemasaran mereka. Meski begitu, sejumlah dokumen dari Alliance tahun 2003 dan 2004 masih menggunakan istilah Wireless Fidelity.[19][20] Belum ada pernyataan resmi mengenai penghapusan istilah ini.
      Logo yin-yang Wi-Fi menandakan sertifikasi interoperabilitas suatu produk.[19]
      Teknologi non-Wi-Fi yang dibutuhkan untuk titik-titk tetap seperti Motorola Canopy biasanya disebut nirkabel tetap. Teknologi nirkabel alternatif meliputi standar telepon genggam seperti 2G, 3G, atau 4G.

      Sertifikasi Wi-Fi

      IEEE tidak menguji peralatan untuk memenuhi standar mereka. Badan nirlaba Wi-Fi Alliance didirikan tahun 1999 untuk mengisi celah ini — untuk menetapkan dan mendorong standar interoperabilitas dan kompatibilitas mundur, serta mempromosikan teknologi jaringan wilayah lokal nirkabel. Pada 2010, Wi-Fi Alliance terdiri dari lebih dari 375 perusahaan di seluruh dunia.[21][22] Wi-Fi Alliance mendorong pemakaian merek Wi-Fi kepada teknologi yang didasarkan pada standar IEEE 802.11 dari Institute of Electrical and Electronics Engineers. Ini meliputi koneksi jaringan wilayah lokal nirkabel (WLAN), konektivitas alat-ke-alat (seperti Wi-Fi Peer to Peer atau Wi-Fi Direct), jaringan wilayah pribadi (PAN), jaringan wilayah lokal (LAN), dan bahkan sejumlah koneksi jaringan wilayah luas (WAN) terbatas. Perusahaan manufaktur dengan keanggotaan Wi-Fi Alliance, yang produknya berhasil melewati proses sertifikasi, berhak menandai produk tersebut dengan logo Wi-Fi.
      Secara spesifik, proses sertifikasi memerlukan pemenuhan standar radio IEEE 802.11, standdar keamanan WPA dan WPA2, dan standar autentikasi EAP. Sertifikasi opsionalnya meliputi pengujian standar draf IEEE 802.11, interaksi dengan teknologi telepon seluler pada peralatan konvergen, dan fitur-fitur keamanan, multimedia, dan penghematan tenaga.[23]
      Tidak semua peralatan Wi-Fi dikirim untuk mendapatkan sertifikasi. Kurangnya sertifikasi Wi-Fi tidak berarti bahwa sebuah alat tidak kompatibel dengan alat Wi-Fi lainnya. Jika alat tersebut memenuhi syarat atau setengah kompatibel, Wi-Fi Alliance tidak perlu berkomentar terhadap penyebutannya sebagai sebuah alat Wi-Fi,[rujukan?] meskipun secara teknis hanya alat yang bersertifikasi yang disetujui. Istilah seperti Super Wi-Fi, yang dicetuskan oleh Komisi Komunikasi Federal (FCC) AS untuk mendeskripsikan rencana jaringan pita TV UHF di Amerika Serikat, dapat disetujui atau tidak.
      Logo sinyal Wi-Fi

      Penggunaan

      Agar terhubung dengan LAN Wi-Fi, sebuah komputer perlu dilengkapi dengan pengontrol antarmuka jaringan nirkabel. Gabungan komputer dan pengontrol antarmuka disebut stasiun. Semua stasiun berbagi satu saluran komunikasi frekuensi radio. Transmisi di saluran ini diterima oleh semua stasiun yang berada dalam jangkauan. Perangkat keras tidak memberitahu pengguna bahwa transmisi berhasil diterima dan ini disebut mekanisme pengiriman terbaik. Sebuah gelombang pengangkut dipakai untuk mengirim data dalam bentuk paket, disebut "bingkai Ethernet". Setiap stasiun terus terhubung dengan saluran komunikasi frekuensi radio untuk mengambil transmisi yang tersedia.

      Akses Internet

      Sebuah alat Wi-Fi dapat terhubung ke Internet ketika berada dalam jangkauan sebuah jaringan nirkabel yang terhubung ke Internet. Cakupan satu titik akses atau lebih (interkoneksi) — disebut hotspot — dapat mencakup wilayah seluas beberapa kamar hingga beberapa mil persegi. Cakupan di wilayah yang lebih luas membutuhkan beberapa titik akses dengan cakupan yang saling tumpang tindih. Teknologi Wi-Fi umum luar ruangan berhasil diterapkan dalam jaringan mesh nirkabel di London, Britania Raya.
      Wi-Fi menyediakan layanan di rumah pribadi, jalanan besar dan pertokoan, serta ruang publik melalui hotspot Wi-Fi yang dipasang gratis atau berbayar. Organisasi dan bisnis, seperti bandara, hotel, dan restoran, biasanya menyediakan hotspot gratis untuk menarik pengunjung. Pengguna yang antusias atau otoritas yang ingin memberi layanan atau bahkan mempromosikan bisnis di tempat-tempat tertentu kadang menyediakan akses Wi-Fi gratis.
      Router yang melibatkan modem jalur pelanggan digital atau modem kabel dan titik akses WI-Fi, biasanya dipasang di rumah dan bangunan lain, menyediakan akses Internet dan antarjaringan ke semua peralatan yang terhubung dengan router secara nirkabel atau kabel. Dengan kemunculan MiFi dan WiBro (router Wi-Fi portabel), pengguna bisa dengan mudah membuat hotspot Wi-Fi-nya sendiri yang terhubung ke Internet melalui jaringan seluler. Sekarang, peralatan Android, Bada, iOS (iPhone), dan Symbian mampu menciptakan koneksi nirkabel.[24] Wi-Fi juga menghubungkan tempat-tempat yang biasanya tidak punya akses jaringan, seperti dapur dan rumah kebun.

      Wi-Fi kota

      Titik akses Wi-Fi terbuka
      Pada awal 2000-an, banyak kota di seluruh dunia mengumumkan rencana membangun jaringan Wi-Fi sekota. Contoh usaha yang berhasil yaitu Mysore pada tahun 2004 menjadi kota Wi-Fi pertama di India dan kedua di dunia setelah Jerusalem. Perusahaan WiFiyNet mendirikan beberapa hotspot di Mysore, yang mencakup seluruh kota dan desa-desa sekitarnya.[25]
      Tahun 2005, Sunnyvale, California, menjadi kota pertama di Amerika Serikat yang menyediakan Wi-Fi gratis dengan cakupan satu kota,[26] dan Minneapolis memperoleh penghasilan $1,2 juta per tahunnya untuk penyedia jasanya.[27]
      Pada bulan Mei 2010, Walikota London, Britania Raya, Boris Johnson berjanji akan membangun jaringan Wi-Fi yang mencakup seluruh London tahun 2012.[28] Sejumlah borough, termasuk Westminster dan Islington[29][30] sudah memiliki cakupan Wi-Fi terbuka yang luas.
      Para pejabat di ibu kota Korea Selatan, Seoul, berusaha menyediakan akses Internet gratis di lebih dari 10.000 lokasi di seluruh kota, termasuk ruang terbuka publik, jalan utama, dan kawasan permukiman padat penduduk. Seoul akan menyerahkan pengoperasiannya kepada KT, LG Telecom dan SK Telecom. Perusahaan-perusahaan tersebut akan menginvestasikan $44 juta untuk proyek ini, yang akan rampung tahun 2015.[31]

      Wi-Fi kampus

      Banyak kampus tradisional di Amerika Serikat memiliki cakupan Internet Wi-Fi nirkabel yang setengah-setengah. Carnegie Mellon University membangun jaringan Internet sekampus pertama bernama Wireless Andrew di kampus Pittsburgh-nya tahun 1993 sebelum merek Wi-Fi muncul.[32][33][34]
      Pada tahun 2000, Drexel University di Philadelphia menjadi universitas besar pertama di Amerika Serikat yang memiliki akses Internet nirkabel di seluruh kampusnya.[35]

      Komunikasi langsung antarkomputer

      Wi-Fi juga memungkinkan komunikasi langsung dari satu komputer ke komputer lain tanpa melalui titik akses. Ini disebut transmisi Wi-Fi ad hoc. Mode jaringan ad hoc nirkabel ini dipopulerkan oleh konsol permainan genggam multipemain, seperti Nintendo DS, Playstation Portable, kamera digital, dan peralatan elektronik konsumen lainnya. Sejumlah alat juga dapat berbagi koneksi Internetnya menggunakan ad-hoc, menjadi hotspot atau "router virtual".[36]
      Sama halnya, Wi-Fi Alliance mempromosikan sebuah spesifikasi bernama Wi-Fi Direct untuk transfer berkas dan berbagi media melalui metodologi pencarian dan keamanan yang abru.[37] Wi-Fi Direct diluncurkan bulan Oktober 2010.[38]

      Spesifikasi

      Wi-Fi dirancang berdasarkan spesifikasi IEEE 802.11. Sekarang ini ada empat variasi dari 802.11, yaitu:
    • 802.11a
    • 802.11b
    • 802.11g
    • 802.11n
    Spesifikasi b merupakan produk pertama Wi-Fi. Variasi g dan n merupakan salah satu produk yang memiliki penjualan terbanyak pada 2005.
    Spesifikasi Wi-Fi
    Spesifikasi Kecepatan Frekuensi
    Band
    Cocok
    dengan
    802.11b 11 Mb/s ~2.4 GHz b
    802.11a 54 Mb/s ~5 GHz a
    802.11g 54 Mb/s ~2.4 GHz b, g
    802.11n 100 Mb/s ~2.4 GHz b, g, n
    Di banyak bagian dunia, frekuensi yang digunakan oleh Wi-Fi, pengguna tidak diperlukan untuk mendapatkan izin dari pengatur lokal (misal, Komisi Komunikasi Federal di A.S.). 802.11a menggunakan frekuensi yang lebih tinggi dan oleh sebab itu daya jangkaunya lebih sempit, lainnya sama.
    Versi Wi-Fi yang paling luas dalam pasaran AS sekarang ini (berdasarkan dalam IEEE 802.11b/g) beroperasi pada 2.400 MHz sampai 2.483,50 MHz. Dengan begitu mengijinkan operasi dalam 11 channel (masing-masing 5 MHz), berpusat di frekuensi berikut:
  • Channel 1 - 2,412 MHz;
  • Channel 2 - 2,417 MHz;
  • Channel 3 - 2,422 MHz;
  • Channel 4 - 2,427 MHz;
  • Channel 5 - 2,432 MHz;
  • Channel 6 - 2,437 MHz;
  • Channel 7 - 2,442 MHz;
  • Channel 8 - 2,447 MHz;
  • Channel 9 - 2,452 MHz;
  • Channel 10 - 2,457 MHz;
  • Channel 11 - 2,462 MHz
Secara teknis operasional, Wi-Fi merupakan salah satu varian teknologi komunikasi dan informasi yang bekerja pada jaringan dan perangkat WLAN (wireless local area network). Dengan kata lain, Wi-Fi adalah sertifikasi merek dagang yang diberikan pabrikan kepada perangkat telekomunikasi (internet) yang bekerja di jaringan WLAN dan sudah memenuhi kualitas kapasitas interoperasi yang dipersyaratkan.
Teknologi internet berbasis Wi-Fi dibuat dan dikembangkan sekelompok insinyur Amerika Serikat yang bekerja pada Institute of Electrical and Electronis Engineers (IEEE) berdasarkan standar teknis perangkat bernomor 802.11b, 802.11a dan 802.16. Perangkat Wi-Fi sebenarnya tidak hanya mampu bekerja di jaringan WLAN, tetapi juga di jaringan Wireless Metropolitan Area Network (WMAN).
Karena perangkat dengan standar teknis 802.11b diperuntukkan bagi perangkat WLAN yang digunakan di frekuensi 2,4 GHz atau yang lazim disebut frekuensi ISM (Industrial, Scientific dan Medical). Sedang untuk perangkat yang berstandar teknis 802.11a dan 802.16 diperuntukkan bagi perangkat WMAN atau juga disebut Wi-Max, yang bekerja di sekitar pita frekuensi 5 GHz.
Tingginya animo masyarakat --khususnya di kalangan komunitas Internet-- menggunakan teknologi Wi-Fi dikarenakan paling tidak dua faktor. Pertama, kemudahan akses. Artinya, para pengguna dalam satu area dapat mengakses Internet secara bersamaan tanpa perlu direpotkan dengan kabel.
Konsekuensinya, pengguna yang ingin melakukan surfing atau browsing berita dan informasi di Internet, cukup membawa PDA (pocket digital assistance) atau laptop berkemampuan Wi-Fi ke tempat dimana terdapat access point atau hotspot.
Menjamurnya hotspot di tempat-tempat tersebut --yang dibangun oleh operator telekomunikasi, penyedia jasa Internet bahkan orang perorangan-- dipicu faktor kedua, yakni karena biaya pembangunannya yang relatif murah atau hanya berkisar 300 dollar Amerika Serikat.
Peningkatan kuantitas pengguna Internet berbasis teknologi Wi-Fi yang semakin menggejala di berbagai belahan dunia, telah mendorong Internet service providers (ISP) membangun hotspot yang di kota-kota besar dunia.
Beberapa pengamat bahkan telah memprediksi pada tahun 2006, akan terdapat hotspot sebanyak 800.000 di negara-negara Eropa, 530.000 di Amerika Serikat dan satu juta di negara-negara Asia.
Keseluruhan jumlah penghasilan yang diperoleh Amerika Serikat dan negara-negara Eropa dari bisnis Internet berbasis teknologi Wi-Fi hingga akhir tahun 2003 diperkirakan berjumlah 5.4 trilliun dollar Amerika, atau meningkat sebesar 33 milyar dollar Amerika dari tahun 2002 (www.analysys.com).

Wi-fi Hardware

Wi-Fi dalam bentuk PCI
Hardware Wi-Fi yang ada di pasaran saat ini ada berupa :
Wi-fi dalam bentuk USB

Mode Akses Koneksi Wi-fi

Ada 2 mode akses koneksi Wi-fi, yaitu

Ad-Hoc

Mode koneksi ini adalah mode dimana beberapa komputer terhubung secara langsung, atau lebih dikenal dengan istilah Peer-to-Peer. Keuntungannya, lebih murah dan praktis bila yang terkoneksi hanya 2 atau 3 komputer, tanpa harus membeli access point.

Infrastruktur

Menggunakan Access Point yang berfungsi sebagai pengatur lalu lintas data, sehingga memungkinkan banyak Client dapat saling terhubung melalui jaringan (Network).

Popularitas Wi-Fi

Di Indonesia sendiri, penggunaan Internet berbasis Wi-Fi sudah mulai menggejala di beberapa kota besar. Di Jakarta, misalnya, para maniak Internet yang sedang berselancar sambil menunggu pesawat take off di ruang tunggu bandara, sudah bukan merupakan hal yang asing.
Fenomena yang sama terlihat diberbagai kafe --seperti Kafe Starbucks dan La Moda Cafe di Plaza Indonesia, Coffee Club Senayan, dan Kafe Coffee Bean di Cilandak Town Square-- dimana pengunjung dapat membuka Internet untuk melihat berita politik atau gosip artis terbaru sembari menyeruput cappucino panas.
Dewasa ini, bisnis telepon berbasis VoIP (Voice over Internet Protocol) juga telah menggunakan teknologi Wi-Fi, dimana panggilan telepon diteruskan melalui jaringan WLAN. Aplikasi tersebut dinamai VoWi-FI (Voice over Wi-Fi).
Beberapa waktu lalu, standar teknis hasil kreasi terbaru IEEE telah mampu mendukung pengoperasian layanan video streaming. Bahkan diprediksi, nantinya dapat dibuat kartu (card) berbasis teknologi Wi-Fi yang dapat disisipkan ke dalam peralatan eletronik, mulai dari kamera digital sampai consoles video game (ITU News 8/2003).
Berdasarkan paparan di atas, dapat disimpulkan bahwa bisnis dan kuantitas pengguna teknologi Wi-Fi cenderung meningkat, dan secara ekonomis hal itu berimplikasi positif bagi perekonomian nasional suatu negara, termasuk Indonesia.
Meskipun demikian, pemerintah seyogyanya menyikapi fenomena tersebut secara bijak dan hati-hati. Pasalnya, secara teknologis jalur frekuensi --baik 2,4 GHz maupun 5 GHz-- yang menjadi wadah operasional teknologi Wi-Fi tidak bebas dari keterbatasan (Kompas, 5/2/2004).
Pasalnya, pengguna dalam suatu area baru dapat memanfaatkan sistem Internet nirkabel ini dengan optimal, bila semua perangkat yang dipakai pada area itu menggunakan daya pancar yang seragam dan terbatas.
Apabila prasyarat tersebut tidak diindahkan, dapat dipastikan akan terjadi harmful interference bukan hanya antar perangkat pengguna Internet, tetapi juga dengan perangkat sistem telekomunikasi lainnya.
Bila interferensi tersebut berlanjut dikarenakan penggunanya ingin lebih unggul dari pengguna lainnya dan kurangnya pemahaman terhadap keterbatasan teknologinya, pada akhirnya akan membuat jalur frekuensi 2,4 GHz dan 5 GHz tidak dapat dimanfaatkan secara optimal.
Keterbatasan lain dari kedua jalur frekuensi nirkabel ini (khususnya 2,4 GHz) ialah karena juga digunakan untuk keperluan ISM (industrial, science and medical).
Konsekuensinya, penggunaan komunikasi radio atau perangkat telekomunikasi lain yang bekerja pada pada pita frekuensi itu harus siap menerima gangguan dari perangkat ISM, sebagaimana tertuang dalam S5.150 dari Radio Regulation.
Dalam rekomendasi ITU-R SM.1056, diinformasikan juga karakteristik perangkat ISM yang pada intinya bertujuan mencegah timbulnya interferensi, baik antar perangkat ISM maupun dengan perangkat telekomunikasi lainnnya.
Rekomendasi yang sama menegaskan bahwa setiap anggota ITU bebas menetapkan persyaratan administrasi dan aturan hukum yang terkait dengan keharusan pembatasan daya.
Menyadari keterbatasan dan dampak yang mungkin timbul dari penggunaan kedua jalur frekuensi nirkabel tersebut, berbagai negara lalu menetapkan regulasi yang membatasi daya pancar perangkat yang digunakan.

Keselamatan

World Health Organization (WHO) menyatakan, "tidak ada risiko setelah terpapar jaringan wi-fi tingkat rendah dan jangka panjang," dan United Kingdom Health Protection Agency melaporkan bahwa terpapar Wi-Fi selama setahun "sama seperti terpapar radiasi dari panggilan telepon genggam selama 20 menit".[39][40]
Sejumlah kecil pengguna Wi-Fi telah melaporkan masalah kesehatan setelah berkali-kali terpapar dan memakai Wi-Fi,[41] meski belum ada publikasi mengenai dampak apapun dalam studi buta rangkap. Sebuah studi yang melibatkan 725 orang penderita hipersensitivitas elektromagnetik mengaku tidak menemukan bukti atas klaim mereka.[42]
Sebuah studi berspekulasi bahwa "laptop (mode Wi-Fi) di pangkuan dekat buah zakar dapat menurunkan fertilitas pria".[43] Studi lainnya menemukan memori kerja yang menurun di kalangan pria saat terpapar Wi-Fi.[44
sumber:http://id.wikipedia.org/wiki/Wi-Fi

Firefox

From Wikipedia, the free encyclopedia
Mozilla Firefox
Mozilla Firefox logo 2013.svg
Firefox on Windows 8.1
Developer(s) Mozilla Foundation and contributors
Mozilla Corporation
Initial release September 23, 2002; 11 years ago
Stable release 26.0 (December 10, 2013; 52 days ago[1]) [±]
ESR 24.2.0 (December 10, 2013; 52 days ago[2]) [±]
Preview release 27.0 Beta 9 (January 24, 2014; 7 days ago[3][4]) [±]
Development status Active
Written in C/C++,[5] JavaScript,[6] Cascading Style Sheets,[7] XUL, XBL
Operating system Windows, OS X, Linux, Android,[8] Firefox OS, FreeBSD,[9] NetBSD,[10] OpenBSD, OpenIndiana[11]
Engine Gecko
Size 22 MB: Windows[12][13]
44 MB: OS X[12]
27-28 MB: Linux[12]
22 MB: Android[14]
510 MB: source code[12]
Available in 79 languages[15]
Type Web browser
Feed reader
mobile web browser
License MPL[16]
Website mozilla.org/firefox
Standard(s) HTML5, CSS3, RSS, Atom
Mozilla Firefox is a free and open-source[17] web browser developed for Windows, OS X, and Linux, with a mobile version for Android, by the Mozilla Foundation and its subsidiary, the Mozilla Corporation. Firefox uses the Gecko layout engine to render web pages, which implements current and anticipated web standards.[18]
As of July 2013, Firefox has between 16% and 21% of worldwide usage, making it the third most popular web browser, according to different sources.[19][20][21][22] According to Mozilla, Firefox counts over 450 million users around the world.[23] The browser has had particular success in Indonesia, Germany, Poland, and Iran, where it is the most popular browser with 57%,[24] 45%,[25] 44%,[26] and 43%[24] of the market share, respectively.

History

The Firefox project began as an experimental branch of the Mozilla project by Dave Hyatt, Joe Hewitt and Blake Ross. They believed the commercial requirements of Netscape's sponsorship and developer-driven feature creep compromised the utility of the Mozilla browser.[27] To combat what they saw as the Mozilla Suite's software bloat, they created a stand-alone browser, with which they intended to replace the Mozilla Suite. On April 3, 2003, the Mozilla Organization announced that they planned to change their focus from the Mozilla Suite to Firefox and Thunderbird.[28]
Phoenix 0.1 screenshot
The Firefox project has undergone several name changes. Originally titled Phoenix, it was renamed because of trademark problems with Phoenix Technologies. The replacement name, Firebird, provoked an intense response from the Firebird free database software project.[29][30] In response, the Mozilla Foundation stated that the browser should always bear the name Mozilla Firebird to avoid confusion with the database software. After further pressure from the database server's development community, on February 9, 2004, Mozilla Firebird became Mozilla Firefox,[31] often referred to as simply Firefox. Mozilla prefers that Firefox be abbreviated as Fx or fx, though it is often abbreviated as FF.[32] The Firefox project went through many versions before version 1.0 was released on November 9, 2004.

Features

Features include tabbed browsing, spell checking, incremental find, live bookmarking, Smart Bookmarks, a download manager, private browsing, location-aware browsing (also known as "geolocation") based on a Google service[33] and an integrated search system that uses Google by default in most localizations. Functions can be added through extensions, created by third-party developers,[34] of which there is a wide selection, a feature that has attracted many of Firefox's users.
Additionally, Firefox provides an environment for web developers in which they can use built-in tools, such as the Error Console or the DOM Inspector, or extensions, such as Firebug.

Standards

The result of the Acid3 test on Firefox 17.
Firefox implements many web standards, including HTML4 (partial HTML5), XML, XHTML, MathML, SVG 1.1 (partial),[35] CSS (with extensions),[36] ECMAScript (JavaScript), DOM, XSLT, XPath, and APNG (Animated PNG) images with alpha transparency.[37] Firefox also implements standards proposals created by the WHATWG such as client-side storage,[38][39] and canvas element.[40]
Firefox has passed the Acid2 standards-compliance test since version 3.0.[41] Mozilla had originally stated that they did not intend for Firefox to pass the Acid3 test fully because they believed that the SVG fonts part of the test had become outdated and irrelevant, due to WOFF being agreed upon as a standard by all major browser makers.[42] Because the SVG font tests were removed from the Acid3 test in September 2011, Firefox 4 and greater scored 100/100.[43][44]
Firefox also implements[45] a proprietary protocol[46] from Google called "Safe Browsing", used to exchange data related with phishing and malware protection.

Security

Firefox uses a sandbox security model,[47] and limits scripts from accessing data from other web sites based on the same-origin policy.[48] It uses SSL/TLS to protect communications with web servers using strong cryptography when using the HTTPS protocol.[49] It also provides support for web applications to use smartcards for authentication purposes.[50]
The Mozilla Foundation offers a "bug bounty" (up to 3000 USD cash reward and a Mozilla T-shirt) to researchers who discover severe security holes in Firefox.[51] Official guidelines for handling security vulnerabilities discourage early disclosure of vulnerabilities so as not to give potential attackers an advantage in creating exploits.[52]
Because Firefox generally has fewer publicly known unpatched security vulnerabilities than Internet Explorer (see Comparison of web browsers), improved security is often cited as a reason to switch from Internet Explorer to Firefox.[53][54][55][56] The Washington Post reports that exploit code for known critical unpatched security vulnerabilities in Internet Explorer was available for 284 days in 2006. In comparison, exploit code for known, critical security vulnerabilities in Firefox was available for 9 days before Mozilla issued a patch to remedy the problem.[57]
A 2006 Symantec study showed that, although Firefox had surpassed other browsers in the number of vendor-confirmed vulnerabilities that year through September, these vulnerabilities were patched far more quickly than those found in other browsers – Firefox's vulnerabilities were fixed on average one day after the exploit code was made available, as compared to nine days for Internet Explorer.[58] Symantec later clarified their statement, saying that Firefox still had fewer security vulnerabilities than Internet Explorer, as counted by security researchers.[59]
In 2010 a study of the National Institute of Standards and Technology (NIST) based on data compiled from the National Vulnerability Database (NVD) Firefox was listed as the 5th most vulnerable desktop software, Internet Explorer ranked 8th, and Google Chrome as 1st.[60]
InfoWorld has cited security experts saying that as Firefox becomes more popular, more vulnerabilities will be found,[61] a claim that Mitchell Baker, president of the Mozilla Foundation, has denied: "There is this idea that market share alone will make you have more vulnerabilities. It is not relational at all."[62]
In October 2009, Microsoft's security engineers acknowledged that Firefox was vulnerable since February of that year due to a .NET Framework 3.5 SP1 Windows Update that silently installed a buggy 'Windows Presentation Foundation' plug-in into Firefox.[63] This vulnerability has since been patched by Microsoft.[64]
As of February 11, 2011, Firefox 3.6 had no known unpatched security vulnerabilities according to Secunia.[65] Internet Explorer 8 had five unpatched security vulnerabilities, the worst being rated "Less Critical" by Secunia.[66]
Mozilla claims that all patched vulnerabilities of Mozilla products are publicly listed.[67]
On January 28, 2013, Mozilla was recognized as the most trusted internet company for privacy in 2012.[68] This study was performed by Ponemon Institute and was a result of a survey from more than 100,000 consumers in the United States.
In February 2013, plans were announced for Firefox 22 to disable third-party cookies by default. However, the introduction of the feature has since been delayed so Mozilla developers can "collect and analyze data on the effect of blocking some third-party cookies." Mozilla has also collaborated with Stanford University's "Cookie Clearinghouse" project to develop a blacklist and whitelist of sites that will be used in the filter.[69][70]
Starting from version 23, "Enable JavaScript" preference checkbox has been removed and user-set values will be reset to the default (JavaScript is enabled for all sites).[71] Users can disable JavaScript via about:config or by extensions such as NoScript, and from Firefox 24, via developer tools.[72] This change was considered as a bug by some users, however, Mozilla developer marked this report as INVALID ("INVALID" means "The problem described is not a bug").[73]

Telemetry

When Firefox is upgraded to version 7.0, an information bar will appear asking users whether they would like to send performance statistics (also known as “telemetry”) to Mozilla. According to Mozilla's privacy policy,[74] these statistics are stored only in aggregate format, and the only personally identifiable information transmitted is the user's IP address.

Localizations

Firefox 22 in the Portuguese language.
Firefox is a widely localized web browser. The first official release in November 2004 was available in 24 different languages and for 28 locales, including British English/American English, European Spanish/Argentine Spanish and Chinese in Traditional Chinese characters/Simplified Chinese characters.[75] The currently supported 24.2.0esr and 26.0 versions are available in 89 locales (79 languages).[15]

Platform availability

Firefox for desktop is available and supported for Windows, OS X, FreeBSD, and Linux. Firefox for mobile is available for Android. In September 2013, a "Metro" app version of Firefox for Windows 8, optimized for touchscreen use, was introduced on the "Aurora" release channel.[76][77]
Firefox has also been ported to SkyOS, and an unofficial rebranded version called Timberwolf has been available for AmigaOS 4.

Versions

Firefox running on a digital advertising sign (identifiable by its connection failure message)
Mozilla provides development builds of Firefox in the following channels: "Beta", "Aurora", and "Nightly". As of 10 December 2013, Firefox 27 beta is in the "Beta" channel, Firefox 28 alpha is in the "Aurora" channel, and Firefox 29 pre-alpha is in the "Nightly" channel.[78]

Firefox for mobile

Firefox for mobile 14.0 on Android
Firefox for mobile, codenamed Fennec, is a web browser for smaller non-PC devices, mobile phones and PDAs. It was first released for the Nokia Maemo operating system (specifically the Nokia N900) on January 28, 2010.[79] Version 4 for Android and Maemo was released on March 29, 2011.[80] The browser's version number was bumped from version 2 to version 4 to synchronize with all future desktop releases of Firefox since the rendering engines used in both browsers are the same.[81] Version 7 was the last release for Maemo on the N900.[82] The user interface is completely redesigned and optimized for small screens, the controls are hidden away so that only the web content is shown on screen, and it uses touchscreen interaction methods. It includes the Awesomebar, tabbed browsing, Add-on support, password manager, location-aware browsing, and the ability to synchronize with the user's computer Firefox browser using Firefox Sync.[83]

Extended Support Release

Firefox ESR is a version of Firefox for organizations and other adopters who need extended support for mass deployments, with each ESR release being supported for approximately one year.[84] Unlike the regular ("rapid") releases, the ESR will not be updated with new features and performance enhancements every six weeks, but rather is updated with only high-risk/high-impact security fixes or major stability fixes with point releases, until the end of the ESR cycle.[85] Firefox has had 3 Extended Support Releases thus far: 10.x, 17.x, and 24.x - these came out on the same day as the corresponding rapid release versions, and shared the same feature set as the rapid release versions as well.

System requirements

Firefox source code may be compiled for various operating systems; however, officially distributed binaries are meant for the following:
Recommended hardware and required software[86]

Windows Linux desktop OS X Android[87]
CPU Pentium 4 or newer with SSE2 Any Intel CPU ARMv7 CPU
(ARMv6 also works[88])
Memory (RAM) 512 MB 384 MB
Hard disk drive free space 200 MB 24 MB
Operating system version XP SP2 (desktop)
Server 2003 SP1 (server)
or newer
Kernel 2.2.14 or newer with: OS X 10.6 or newer 2.2 or newer[87]
Display size (on mobile) must be at least 320 pixels high and 240 pixels wide.[87]

OS support history

Operating system Latest stable version Support status
Microsoft Windows XP SP2/SP3 / 2003 SP1/SP2/R2 / Vista /
2008 / 7 / 2008R2 / 8 / 2012
26.0 and 24.2.0esr[89] 2004–present
2000 / XP RTM/SP1 / 2003 RTM 10.0.12esr[90] and 12.0 2004–2013
NT 4 / 98 / ME 2.0.0.20 2004–2008
95 1.5.0.12 2004–2007
OS X 10.610.9 26.0 and 24.2.0esr[89] 2009–present
10.5 (Intel) 10.0.12esr and 16.0.2[91] 2007–2013
10.410.5 (PPC) 3.6.28[92][93] 2005–2012
10.210.3 2.0.0.20 2004–2008
10.010.1 1.0.8 2004–2006
Linux Desktop kernel 2.2.14 and newer[citation needed]
(with some libraries[89])
26.0 and 24.2.0esr[89] 2004–present
Android 26.0.1 2010–present
Firefox OS 18.0 2013–present
Notes:

CPU architecture

Native 64-bit builds are officially supported on Linux and OS X, but not on Windows:[78]
Operating system 32-bit support 64-bit support
Linux[a] Yes
OS X[b] Yes
Windows[c] Yes Nightly build[99]
Notes:
^[a] Linux: Mozilla made Firefox for 64-bit Linux a priority with the release of Firefox 4, labeling it as tier 1 priority.[78][100] Since being labeled tier 1, Mozilla has been providing official 64-bit releases for its browser for Linux.[101][102] Vendor-backed 64-bit support has existed for Linux distributions such as Novell-Suse Linux, Red Hat Enterprise Linux, and Ubuntu prior to Mozilla's support of 64-bit, even though vendors were faced with the challenge of having to turn off the 64-bit JIT compiler due to its instability prior to Firefox 4.[103][104][105]
^[b] OS X: The official releases of Firefox for OS X are universal builds that include both 32-bit and 64-bit versions of the browser in one package, and have been this way since Firefox 4. A typical browsing session uses a combination of the 64-bit browser process and a 32-bit plugin process, because some popular plugins still are 32-bit.[106]
^[c] Windows: The 32-bit and 64-bit versions of Windows Vista and Windows 7 can be used to run 32-bit Firefox.[86] Mozilla does not currently support Win64 because many plug-ins do not yet support Win64 and other issues.[78] Mozilla provides 64-bit versions for their Firefox nightly builds, however, the builds are not considered stable by Mozilla.[107][108] In late 2012, Mozilla announced 64-bit Windows builds would be stopped[99] but later reversed the decision.[109]

Licensing

Firefox source code is free software, with most of it being released under the Mozilla Public License (MPL).[16] This license permits anyone to view, modify, and/or redistribute the source code, and several publicly released applications have been built on it; for example, Netscape, Flock, Miro, Iceweasel, and Songbird make use of code from Firefox.
In the past, Firefox was licensed solely under the MPL, then version 1.1,[110] which the Free Software Foundation criticized for being weak copyleft; the license permitted, in limited ways, proprietary derivative works. Additionally, code only licensed under MPL 1.1 could not legally be linked with code under the GPL.[111][112] To address these concerns, Mozilla re-licensed most of Firefox under the tri-license scheme of MPL 1.1, GPL 2.0, or LGPL 2.1. Since the re-licensing, developers were free to choose the license under which they received most of the code, to suit their intended use: GPL or LGPL linking and derivative works when one of those licenses is chosen, or MPL use (including the possibility of proprietary derivative works) if they chose the MPL.[110] However, on January 3, 2012, Mozilla released the GPL-compatible MPL 2.0,[113] and with the release of Firefox 13 on June 5, 2012, Mozilla used it to replace the tri-licensing scheme.[114]
The crash reporting service was initially closed source, but switched with version 3 from a program called Talkback to the open source Breakpad & Socorro.

The name "Mozilla Firefox" is a registered trademark; along with the official Firefox logo, it may only be used under certain terms and conditions. Anyone may redistribute the official binaries in unmodified form and use the Firefox name and branding for such distribution, but restrictions are placed on distributions which modify the underlying source code.[115] The name "Firefox" derives from a nickname of the red panda.[116]
Mozilla has placed the Firefox logo files under open-source licenses,[117][118] but its trademark guidelines do not allow displaying altered[119] or similar logos[120] in contexts where trademark law applies.
Logo used for Iceweasel
There has been some controversy over the Mozilla Foundation's intentions in stopping certain open source distributions from using the "Firefox" trademark.[17] Mozilla Foundation Chairperson Mitchell Baker explained in an interview in 2007 that distributions could freely use the Firefox trademark if they did not modify source-code, and that the Mozilla Foundation's only concern was with users getting a consistent experience when they used "Firefox".[121]
To allow distributions of the code without using the official branding, the Firefox source code contains a "branding switch". This switch allows the code to be compiled without the official logo and name, for example to produce a derivative work unencumbered by restrictions on the Firefox trademark (this is also often used for alphas of future Firefox versions). In the unbranded compilation the trademarked logo and name are replaced with a freely distributable generic globe logo and the name of the release series from which the modified version was derived.
Distributing modified versions of Firefox under the "Firefox" name requires explicit approval from Mozilla for the changes made to the underlying code, and requires the use of all of the official branding. For example, it is not permissible to use the name "Firefox" without also using the official logo. When the Debian project decided to stop using the official Firefox logo in 2006 (because Mozilla's copyright restrictions at the time were incompatible with Debian's guidelines), they were told by a representative of the Mozilla Foundation that this was not acceptable, and were asked either to comply with the published trademark guidelines or cease using the "Firefox" name in their distribution.[122] Ultimately, Debian switched to branding their modified version of Firefox "Iceweasel", along with other Mozilla software.

Branding and visual identity

Early Firebird and Phoenix releases of Firefox were considered to have had reasonable visual designs, but were not up to the same standards as many professionally released software packages. In October 2003, professional interface designer Steven Garrity wrote an article covering everything he considered to be wrong with Mozilla's visual identity.[123] The page received a great deal of attention; the majority of criticism leveled at the article fell along the lines of "where's the patch?"[citation needed]
Blue globe artwork is distributed with Firefox source code, and is explicitly not protected as a trademark[124]
Shortly afterwards, Garrity was invited by the Mozilla Foundation to head up the new visual identity team. The release of Firefox 0.8 in February 2004 saw the introduction of the new branding efforts, including new icon designs by silverorange, a group of web developers with a long-standing relationship with Mozilla, with final renderings by Jon Hicks, who had previously worked on Camino.[125][126] The logo was later revised and updated, fixing several flaws found when it was enlarged.[127]
The animal shown in the logo is a stylized fox, although "firefox" is considered to be a common name for the red panda. The panda, according to Hicks, "didn't really conjure up the right imagery" and wasn't widely known.[126] The logo was chosen to make an impression while not shouting out with overdone artwork. It had to stand out in the user's mind, be easy for others to remember, and stand out without causing too much distraction when seen among other icons.
The Firefox icon is a trademark used to designate the official Mozilla build of the Firefox software and builds of official distribution partners.[128] For this reason, Debian and other software distributors who distribute patched or modified versions of Firefox do not use the icon.
Logo history:
Other logos are also used for specific versions of the software:

Promotion

The rapid adoption of Firefox, 100 million downloads in its first year of availability,[130] followed a series of aggressive marketing campaigns starting in 2004 with a series of events Blake Ross and Asa Dotzler called "marketing weeks".[131]
On September 12, 2004,[132] a marketing portal dubbed "Spread Firefox" (SFX) debuted along with the Firefox Preview Release, creating a centralized space for the discussion of various marketing techniques. A two-page ad in the December 16 edition of the New York Times, placed by Mozilla Foundation in coordination with Spread Firefox, featured the names of the thousands of people worldwide who contributed to the Mozilla Foundation's fundraising campaign to support the launch of the Firefox 1.0 web browser.[133] SFX portal enhanced the "Get Firefox" button program, giving users "referrer points" as an incentive. The site lists the top 250 referrers. From time to time, the SFX team or SFX members launch marketing events organized at the Spread Firefox website. As a part of the Spread Firefox campaign, there was an attempt to break the world download record with the release of Firefox 3.[134] This resulted in an official certified Guinness world record, with over eight million downloads.[135]
The "World Firefox Day" campaign started on July 15, 2006,[136] the third anniversary of the founding of the Mozilla Foundation,[137] and ran until September 15, 2006.[138] Participants registered themselves and a friend on the website for nomination to have their names displayed on the Firefox Friends Wall, a digital wall that will be displayed at the headquarters of the Mozilla Foundation.
In December 2007, Mozilla launched Live Chat, a service allowing users to seek technical support from volunteers. Because Live chat is kept running by volunteers, it is only available when they are online.[139]
On February 21, 2008 in honor of reaching 500 million downloads, the Firefox community celebrated by visiting FreeRice to earn 500 million grains of rice.[140]
Some of Firefox's contributors made a crop circle of the Firefox logo in an oat field near Amity, Oregon, near the intersection of Lafayette Highway and Walnut Hill Road.[141]
In February 2011, Mozilla announced that it would be retiring Spread Firefox (SFX). Three months later, in May 2011, Mozilla officially closed Spread Firefox. Mozilla wrote that "there are currently plans to create a new iteration of this website [Spread Firefox] at a later date."[142]

Performance

In December 2005, Internet Week ran an article in which many readers reported high memory usage in Firefox 1.5.[143] Mozilla developers said that the higher memory use of Firefox 1.5 was at least partially due to the new fast backwards-and-forwards (FastBack) feature.[144] Other known causes of memory problems were malfunctioning extensions such as Google Toolbar and some older versions of AdBlock,[145] or plug-ins, such as older versions of Adobe Acrobat Reader.[146] When PC Magazine compared memory usage of Firefox 2, Opera 9, and Internet Explorer 7, they found that Firefox used approximately as much memory as the other two browsers.[147]
Softpedia noted that Firefox 1.5 took longer to start up than other browsers,[148] which was confirmed by further speed tests.[149] IE 6 launched more swiftly than Firefox 1.5 on Windows XP since many of its components were built into the OS and loaded during system startup. As a workaround for the issue, a preloader application was created that loaded components of Firefox on startup, similar to Internet Explorer.[150] A Windows Vista feature called SuperFetch performs a similar task of preloading Firefox if it is used often enough.
Tests performed by PC World and Zimbra in 2006 indicated that Firefox 2 used less memory than Internet Explorer 7.[151][152] Firefox 3 used less memory than Internet Explorer 7, Opera 9.50 Beta, Safari 3.1 Beta, and Firefox 2 in tests performed by Mozilla, CyberNet, and The Browser World.[153][154][155] In mid-2009, Betanews benchmarked Firefox 3.5 and declared that it performed "nearly ten times better on XP than Microsoft Internet Explorer 7".[156]
In January 2010, Lifehacker compared the performance of Firefox 3.5, Firefox 3.6, Google Chrome 4 (stable and Dev versions), Safari 4, and Opera (10.1 stable and 10.5 pre-alpha versions). Lifehacker timed how long browsers took to start and reach a page (both right after boot-up and after running at least once already), timed how long browsers took to load nine tabs at once, tested JavaScript speeds using Mozilla's Dromaeo online suite (which implements Apple's SunSpider and Google's V8 tests) and measured memory usage using Windows 7's process manager. They concluded that Firefox 3.5 and 3.6 were the fifth and sixth fastest browsers respectively on startup, 3.5 was third and 3.6 was sixth fastest to load nine tabs at once, 3.5 was sixth and 3.6 was fifth fastest on the JavaScript tests. They also concluded that Firefox 3.6 was the most efficient with memory usage followed by Firefox 3.5.[157]
In February 2012, Tom's Hardware performance tested Chrome 17, Firefox 10, Internet Explorer 9, Opera 11.61, and Safari 5.1.2 on Windows 7. Tom's Hardware summarized their tests into four categories: Performance, Efficiency, Reliability, and Conformance. In the performance category they tested HTML5, Java, JavaScript, DOM, CSS 3, Flash, Silverlight, and WebGL – they also tested start up time and page load time. The performance tests showed that Firefox was either "acceptable" or "strong" in most categories, winning three categories (HTML5, HTML5 Hardware acceleration, and Java) only finishing "weak" in CSS performance. In the efficiency tests, Tom's Hardware tested memory usage and management. In this category, it determined that Firefox was only "acceptable" at performing light memory usage, while it was "strong" at performing heavy memory usage. In the reliability category, Firefox performed a "strong" amount of proper page loads. In the final category, conformance, it was determined that Firefox had "strong" conformance for JavaScript and HTML5. In conclusion, Tom's Hardware determined that Firefox was the best browser for Windows 7 OS, but that it only narrowly beat Google Chrome.[158]

Market adoption

Usage share of web browsers (November 2012 – StatCounter)
Downloads have continued at an increasing rate since Firefox 1.0 was released in November 2004, and as of July 31, 2009 Firefox had already been downloaded over one billion times.[159] This number does not include downloads using software updates or those from third-party websites.[160] They do not represent a user count, as one download may be installed on many machines, one person may download the software multiple times, or the software may be obtained from a third party. According to Mozilla, Firefox has more than 450 million users as of October 2012.[23][161]
In July 2010, all IBM employees (about 400,000) were asked to use Firefox as their default browser.[162]
Firefox was the second-most used web browser until December 2011, when Google Chrome surpassed it.[163]
As of May 2012, Firefox was the third most widely used browser, with approximately 25% of worldwide usage share of web browsers.[19][21][22] According to StatCounter, Firefox usage peaked in November 2009 and usage share remained stagnant until October 2010 when it lost market share, a trend that continued for over a year. Its first consistent gains in usage share since September 2010 occurred in February through May 2012 before declining again in June and July.
sumber:http://en.wikipedia.org/wiki/Firefox

Peretas

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Peretas (Inggris: hacker) adalah orang yang mempelajari, menganalisis, memodifikasi, menerobos masuk ke dalam komputer dan jaringan komputer, baik untuk keuntungan atau dimotivasi oleh tantangan.

Sejarah

Terminologi peretas muncul pada awal tahun 1960-an di antara para anggota organisasi mahasiswa Tech Model Railroad Club di Laboratorium Kecerdasan Artifisial Massachusetts Institute of Technology (MIT). Kelompok mahasiswa tersebut merupakan salah satu perintis perkembangan teknologi komputer dan mereka berkutat dengan sejumlah komputer mainframe. Kata bahasa Inggris "hacker" pertama kalinya muncul dengan arti positif untuk menyebut seorang anggota yang memiliki keahlian dalam bidang komputer dan mampu membuat program komputer yang lebih baik daripada yang telah dirancang bersama.
Kemudian pada tahun 1983, istilah hacker mulai berkonotasi negatif. Pasalnya, pada tahun tersebut untuk pertama kalinya FBI menangkap kelompok kriminal komputer The 414s yang berbasis di Milwaukee, Amerika Serikat. 414 merupakan kode area lokal mereka. Kelompok yang kemudian disebut hacker tersebut dinyatakan bersalah atas pembobolan 60 buah komputer, dari komputer milik Pusat Kanker Memorial Sloan-Kettering hingga komputer milik Laboratorium Nasional Los Alamos. Satu dari pelaku tersebut mendapatkan kekebalan karena testimonialnya, sedangkan 5 pelaku lainnya mendapatkan hukuman masa percobaan.
Kemudian pada perkembangan selanjutnya muncul kelompok lain yang menyebut-nyebut diri sebagai peretas, padahal bukan. Mereka ini (terutama para pria dewasa) yang mendapat kepuasan lewat membobol komputer dan mengakali telepon (phreaking). Peretas sejati menyebut orang-orang ini cracker dan tidak suka bergaul dengan mereka. Peretas sejati memandang cracker sebagai orang malas, tidak bertanggung jawab, dan tidak terlalu cerdas. Peretas sejati tidak setuju jika dikatakan bahwa dengan menerobos keamanan seseorang telah menjadi peretas.
Para peretas mengadakan pertemuan tahunan, yaitu setiap pertengahan bulan Juli di Las Vegas. Ajang pertemuan peretas terbesar di dunia tersebut dinamakan Def Con. Acara Def Con tersebut lebih kepada ajang pertukaran informasi dan teknologi yang berkaitan dengan aktivitas peretasan.
Peretas memiliki konotasi negatif karena kesalahpahaman masyarakat akan perbedaan istilah tentang hacker dan cracker. Banyak orang memahami bahwa peretaslah yang mengakibatkan kerugian pihak tertentu seperti mengubah tampilan suatu situs web (defacing), menyisipkan kode-kode virus, dan lain-lain, padahal mereka adalah cracker. Cracker-lah menggunakan celah-celah keamanan yang belum diperbaiki oleh pembuat perangkat lunak (bug) untuk menyusup dan merusak suatu sistem. Atas alasan ini biasanya para peretas dipahami dibagi menjadi dua golongan: White Hat Hackers, yakni hacker yang sebenarnya dan cracker yang sering disebut dengan istilah Black Hat Hackers.

Hacker dalam film

Pada 1983 keluar pula sebuah film berjudul War Games yang salah satu perannya dimainkan oleh Matthew Broderick sebagai David Lightman. Film tersebut menceritakan seorang remaja penggemar komputer yang secara tidak sengaja terkoneksi dengan super komputer rahasia yang mengontrol persenjataan nuklir AS.
Kemudian pada tahun 1995 keluarlah film berjudul Hackers, yang menceritakan pertarungan antara anak muda jago komputer bawah tanah dengan sebuah perusahaan high-tech dalam menerobos sebuah sistem komputer. Dalam film tersebut digambarkan bagaimana akhirnya anak-anak muda tersebut mampu menembus dan melumpuhkan keamanan sistem komputer perusahaan tersebut. Salah satu pemainnya adalah Angelina Jolie berperan sebagai Kate Libby alias Acid Burn.
Pada tahun yang sama keluar pula film berjudul The Net yang dimainkan oleh Sandra Bullock sebagai Angela Bennet. Film tersebut mengisahkan bagaimana perjuangan seorang pakar komputer wanita yang identitas dan informasi jati dirinya di dunia nyata telah diubah oleh seseorang. Dengan keluarnya dua film tersebut, maka eksistensi terminologi hacker semakin jauh dari yang pertama kali muncul pada tahun 1960-an di MIT.

Etika Peretas

  • Di atas segalanya, hormati pengetahuan & kebebasan informasi.
  • Memberitahukan sistem administrator akan adanya pelanggaran keamanan/lubang di keamanan yang anda lihat.
  • Jangan mengambil keuntungan yang tidak fair dari hack.
  • Tidak mendistribusikan & mengumpulkan software bajakan.
  • Tidak pernah mengambil risiko yang bodoh
  • Selalu mengetahui kemampuan sendiri.
  • Selalu bersedia untuk secara terbuka/bebas/gratis memberitahukan & mengajarkan berbagai informasi & metode yang diperoleh.
  • Tidak pernah meng-hack sebuah sistem untuk mencuri uang.
  • Tidak pernah memberikan akses ke seseorang yang akan membuat kerusakan.
  • Tidak pernah secara sengaja menghapus & merusak file di komputer yang diretas.
  • Hormati mesin yang diretas, dan perlakukan dia seperti mesin sendiri.

Tingkatan peretas

  • Elite :
Juga dikenal sebagai 3l33t, 3l337, 31337 atau kombinasi dari itu; merupakan ujung tombak industri keamanan jaringan. Mereka memahami sistem operasi sisi luar dalam, sanggup mengkonfigurasi dan menyambungkan jaringan secara global. Sanggup melakukan pemrograman setiap harinya. Sebuah anugrah yang sangat alami, mereka biasanya efisien & terampil, menggunakan pengetahuannya dengan tepat. Mereka seperti siluman yang dapat memasuki sistem tanpa terdeteksi, walaupun mereka tidak akan menghancurkan data-data yang ditemui. Karena mereka selalu mengikuti peraturan yang ada.
  • Semi Elite:
Hacker ini biasanya lebih muda daripada Elite. Mereka juga mempunyai kemampuan dan pengetahuan luas tentang komputer. Mereka mengerti tentang sistem operasi (termasuk lubangnya (vulnerability)). Biasanya dilengkapi dengan sejumlah kecil program cukup untuk mengubah program eksploit. Banyak serangan yang dipublikasi dilakukan oleh hacker tingkat ini. Sialnya oleh para Elite mereka sering kali dikategorikan Lamer.
  • Developed Kiddie:
Sebutan ini terutama karena umur kelompok ini masih muda (ABG) dan masih sekolah. Mereka membaca tentang metode hacking dan caranya di berbagai kesempatan. Mereka mencoba berbagai sistem sampai akhirnya berhasil dan memproklamasikan kemenangan ke peretas lainnya. Umumnya mereka masih menggunakan Grafic User Interface (GUI) dan baru belajar hal dasar dari UNIX, tanpa mampu menemukan lubang kelemahan baru di sistem operasi.
  • Script Kiddie:
Seperti developed kiddie, Script Kiddie biasanya melakukan aktivitas di atas. Seperti juga Lamers, mereka hanya mempunyai pengetahuan teknis networking yang sangat minimal. Biasanya tidak lepas dari GUI. Hacking dilakukan menggunakan trojan untuk menakuti dan menyusahkan hidup pengguna Internet.
  • Lamer:
Mereka adalah orang tanpa pengalaman dan pengetahuan yang ingin menjadi hacker (wanna-be hacker). Mereka biasanya membaca atau mendengar tentang hacker dan ingin menjadi seperti mereka. Penggunaan komputer mereka hanyalah untuk main game, IRC, tukar-menukar perangkat lunak bajakan dan mencuri kartu kredit. Melakukan hacking menggunakan perangkat lunak trojan, nuke, dan DoS. Biasanya menyombongkan diri melalui IRC channel. Karena banyak kekurangan untuk mencapai elite, dalam perkembangannya mereka hanya akan sampai tingkat developed kiddie atau script kiddie saja.

Lihat pula

Bacaan lebih lanjut

Keamanan komputer

Software Gratis/Sumber Terbuka

0 komentar:

Posting Komentar

Next Prev
▲Top▲